ceritanya sebuah negeri padang pasir bernama Clow. Di negeri yang damai inilah Syaoran bermukim sambil meneruskan impian mendiang sang ayah; menggali peninggalan purbakala yang terpendam jauh di gurun pasir. Karena urusan penggalian mewajibkannya rajin mengunjungi istana [untuk mengurus izin dan melaporkan hasil], sejak kecil Syaoran telah mengenal dan bersahabat dekat dengan Sakura, Tuan Putri dari kerajaan Clow. Sang Raja yang juga merupakan kakak kandung Sakura, Touya sebenarnya tidak terlalu menyukai hubungan mereka karena dia menyadari bahwa ada sesuatu yang aneh dalam diri Syaoran, dan kemungkinan besar akan berpengaruh besar ke masa depan kerajaan. Walaupun begitu, ia tidak melarang adiknya menyukai Syaoran yang sering disebutnya bocah tengik itu karena selalu mengingat pesan mendiang ayahnya untuk mempercayai masa depan.
Suatu hari, Sakura mengunjungi tempat penggalian untuk menemui Syaoran, dan berniat untuk mengutarakan isi hatinya pada teman masa kecilnya itu. Tapi nasib berkata lain. Hari itu, segala ketenangan dan kedamaian Syaoran dan Sakura menghilang seiring munculnya segerombolan orang aneh berbusana serba hitam, disusul menghilangnya sayap yang tiba-tiba muncul di punggung Sakura saat gadis itu berdiri di atas simbol aneh yang ditemukan Syaoran di dalam reruntuhan kuil yang ditelitinya. Keadaan bertambah buruk karena setelah sayapnya menghilang, Sakura tak kunjung sadar. Di lain pihak, Touya yang menghalau serangan para orang berbaju hitam terluka dan sang pendeta tertinggi Yukito (seiyuu: Miyata Kôki) yang menyadari apa arti hilangnya sayap Sakura langsung mengambil keputusan untuk mengirim Syaoran dan Sakura ke tempat Penyihir Dimensi yaitu di dunia lain. Di dunia lain itu Syaoran bertemu dengan seorang wanita anggun yang mengaku bahwa dirinya adalah Penyihir Dimensi (yang bernama Ichihara Yuko tapi tidak disebutkan) yang dimaksud oleh Yukito serta dua orang yang juga berasal dari dunia yang berbeda-beda. Singkat cerita, sang penyihir kemudian memberikan makhluk aneh bernama Mokona Modoki dengan bayaran benda paling berharga dari ketiga orang di hadapannya. Kurogane menyerahkan pedang naga kesayangannya, Fye tato untuk menahan kekuatan sihirnya dan Syaoran dihadapkan pada pilihan sulit; harga yang dituntut darinya adalah ‘hubungan’ dengan Sakura. Artinya, sekalipun bulu sayap Sakura terkumpul semua, ingatan Sakura tentang dirinya tidak akan kembali, dan hubungan mereka tidak akan sama lagi seperti dulu. Syaoran menerima, karena tidak mau jika Sakura harus mati begitu saja.
Dunia pertama yang mereka kunjungi adalah negeri Hanshin. Di sini mereka bertemu pasangan suami-istri Arisugawa Sorata dan Arashi. Di sini Syaoran berhasil mendapatkan dua helai bulu sayap Sakura. Kesadaran Sakura memang pulih, tetapi saat matanya terbuka, kata-kata yang pertama diucapkannya pada Syaoran adalah “Siapakah kamu?”. Dengan susah payah, Syaoran berhasil menahan perasaannya dan menjelaskan secara singkat pada Sakura siapa dirinya dan kenapa mereka bersama-sama. Setelah Fye mengambil alih pembicaraan, Syaoran diam-diam berjalan keluar dan menangis di tengah siraman hujan... Walaupun hatinya hancur, tekad Syaoran tak berubah. Ia tetap ingin mengumpulkan semua bulu sayap Sakura. Fye yang tertarik pada semangat anak itu berjanji akan membantu sebatas yang bisa dilakukannya. Sedangkan Kurogane, walau awalnya tidak berniat ikut-ikutan sama sekali dalam masalah pencarian bulu sayap Sakura, akhirnya turut membantu juga. Tapi perjalanan berpindah dunia yang mereka lakukan tidaklah semudah itu, karena tidak semua bulu sayap Sakura berada di tempat yang bisa segera dijangkau. Apalagi musuh sebenarnya selalu mengawasi mereka & memiliki seseorang yang sama sengan Syaoran...
Tokoh
- Syaoran (pengisi suara: Miyu Irino): Saat dipungut oleh Fujitaka, Syaoran adalah seorang anak lusuh, penuh luka, tidak bisa mengingat masa lalunya sendiri dan sangat miskin emosi. Pertemuan dengan Sakura membuat dirinya menjadi makin manusiawi dan tidak butuh waktu lama baginya untuk mencintai gadis itu. Tapi Syaoran yang sadar akan perbedaan status mereka selalu berusaha menahan diri, yang biasanya berbalik diprotes keras oleh Sakura. Syaoran bertekad untuk mengumpulkan seluruh bulu sayap Sakura sekalipun menyadari bahwa orang yang disayanginya itu tak akan mengingat dirinya. Ia menguasai bela diri, terutama jurus tendangan yang dipelajarinya sejak kecil. Di dunia Ōto terungkap bahwa mata kanan Syaoran sebetulnya tak bisa melihat. Menyadari dirinya masih banyak kekurangan, ia memohon pada Kurogane untuk diajari ilmu pedang. Meskipun begitu, Syaoran masih menyimpan sebuah rahasia besar, yang mungkin dirinya sendiri tak menyadarinya.
- Sakura (pengisi suara: Yui Makino): Tuan Putri ini adalah segalanya bagi Syaoran. Bukan hanya karena ia adalah Tuan Putri di Clow, tetapi juga karena Sakura-lah yang mengajarkan pada Syaoran bahwa dunia ini indah, dan bahwa dirinya berarti. Sakura memiliki kemampuan aneh sejak kecil; mampu berkomunikasi dengan makhluk selain manusia atau orang yang sudah meninggal. Sikap lembut dan perhatian terhadap orang lain adalah daya tarik utama gadis manis ini. Sayap miliknya yang menjadi pangkal permasalahan adalah wujud dari ‘hati’ serta ‘ingatan’ dirinya, sehingga wajar ia kehilangan semua ingatannya saat sayapnya terpencar ke dunia lain. Walaupun tak mampu mengingat, tak bisa disangkal bahwa ia ‘tahu’ tentang Syaoran. Sayangnya, setiap kali ia berusaha mencari tahu tentang perasaannya pada Syaoran, ‘harga’ yang diambil Yuko akan langsung menghalanginya. Ia memanggil Syaoran dengan sebutan ‘Syaoran-kun’, padahal dulu ia sendiri yang memutuskan untuk memanggil teman kecilnya itu dengan nama saja karena melihat kakaknya dan Yukito saling memanggil nama sebagai bukti kedekatan mereka.
- Kurogane (pengisi suara: tetsu inada): Kasar, pemarah, suka sekali berkelahi, tapi setia kawan. Tadinya seorang ninja dari Nihon no Kuni [Negeri Jepang] yang di’buang’ ke dunia lain oleh tuan putrinya, Putri Tomoyo karena dianggap terlalu banyak membunuh sehingga melupakan apa itu ‘kekuatan’ yang sesungguhnya. Saat diusir, Kurogane bersumpah akan kembali ke dunianya sendiri untuk memaki-maki tuan putrinya itu sampai puas. Tidak sopan memang, tapi sebenarnya cowok ini sangat setia dan bersumpah tidak akan mengabdi pada majikan selain Tomoyo Hime seumur hidupnya. Terkesan tidak peduli sekitar, tapi sebenarnya dialah yang paling tajam pengamatannya. Ia dapat melihat bakat terpendam Syaoran dan menyadari bahwa Fye yang selalu tampak loyo serta tak serius itu sebenarnya tengah memburu kematiannya sendiri. Setelah pedang Gin Ryû miliknya diambil Yūko, Kurogane tak bersenjata selama beberapa lama. Baru kemudian di dunia Ōto dia mendapatkan sebuah pedang baru bernama Sōhi yang merupakan pasangan Hien milik Syaoran.
- Fay D. Flourite (pengisi suara: Daisuke): Berasal dari negeri Celes dan merupakan penyihir terhebat di sana. Fye tidak pernah menyinggung sebab musabab dirinya melarikan diri dari Selece, tapi yang pasti ia menghindari Raja Ashura, rajanya sendiri. Diantara kawan-kawannya, Fye-lah yang paling tertutup tentang dirinya sendiri. Kalau melihat perkataan Kurogane, sepertinya ia memburu kematiannya sendiri, dan besar kemungkinan berhubungan dengan raja yang selalu dihindarinya. Saat-saat langka dimana Fye berwajah serius adalah jika ia sedang membicarakan Raja Ashura.
- Mokona-Modoki (pengisi suara: Mika Kikuchi): Mokona berperan sebagai ‘mesin penerjemah’, dan juga mentransfer berbagai benda dari Yūko yang beragam, mulai dari benda untuk meneruskan perjalanan, sampai kue coklat untuk hadiah Valentine. Ia juga mampu mendeteksi keberadaan bulu sayap Sakura yang ditandai dengan terbukanya kedua matanya. Akrab sekali dengan Sakura dan Fye, tapi sering diamuk Kurogane yang memang selalu jadi sasaran keisengannya.
- Yūko Ichihara (pengisi suara: Syaka): Dikenal juga sebagai Penyihir Dimensi. Kekuatan sihirnya dikatakan sebagai yang terkuat di dunia manapun setelah Clow Reed bereinkarnasi menjadi Eriol dan ayah dari Sakura. Yūko dikenal mampu mengabulkan permintaan macam apapun, tetapi ia menuntut ‘harga’ berupa ‘benda paling berharga’ untuk mengabulkan permohonan orang yang bersangkutan. Bukan karena mata duitan, tapi memang itulah konsekuensi dari kekuatan serta aturan dunia penyihir yang mengikatnya. Jika sedang tidak ‘dinas’ sebagai Penyihir, Yūko sangat santai dan terkesan tidak serius menghadapi apapun juga (singkatnya; sableng). Sehari-hari, Yūko berdiam di tokonya yang berada di ‘Jepang’ bersama dua pelayan yang imut-imut; Maru Dashi dan Moro Dashi, serta seorang pegawai part time yang sering jadi korban kesablengannya, Watanuki Kimihiro. Lebih banyak tentang Yūko dan Watanuki serta tokonya yang misterius diceritakan dalam komik XXXHolic